KBRN, Jakarta : Pita Putih Indonesia (PPI) dan Universitas Fort De Kock (FDK) melakukan penandatanganan MoU pengembangan kegiatan gerakan masyarakat, untuk menekan tingginya angka stunting di Indonesia. Keduanya sepakat kerja sama berdasarkan pada prinsip efesiensi, efektifitas, sinergi, transparansi, serta memberikan manfaat dan saling menguntungkan, bagi pemerintah dan masyarakat.
Ketua Umum PPI Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan, pandemi Covid-19 membuat angka stunting di Indonesia meningkat kembali. Dimana merujuk data integrasi sukses mas SS GBI 2019 yang dipublikasikan pada bulan September 2019, stunting balita turun menjadi 27,67%. Namun dengan adanya pandemi Covid-19, angka ini diperkirakan naik menjadi 38%.
“Stunting bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya saja seperti bertubuh pendek atau bertubuh kerdil. Tapi perkembangan otaknya akan mempengaruhi kemampuan, prestasi sekolah, produktivitas, dan kreativitas di usia produktif,” kata Giwo dalam penandatanganan MoU yang digelar secara virtual, Kamis (3/3/2022).
Lebih lanjut Giwo menyatakan, dengan adanya MoU ini diharapkan dapat menjadi pembuka jalan untuk bersama-sama bekerja dan bergerak menurunkan angka stunting di Indonesia. Menurutnya, dimasa pandemi Covid-19, jumlah kasus stunting meningkat dan perkawinan anak juga meningkat. Namun, kesehatan ibu menurun, pelayanan Kesehatan menurun, peran masyarakat menurun.
“Dalam hal ini tidak beroperasinya posyandu serta anggaran stunting menurun. Hal inilah yang menjadi keprihatinan kita, oleh karenanya terbitlah suatu gagasan dalam “Meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam upaya penurunan stunting”, ujarnya.
Sebagai informasi, Visi dan misi PPI adalah agar semua perempuan menyadari haknya atas kesehatan yang berkualitas, yang dilakukan melalui pengaktifan gerakan masyarakat dalam pencapaian tujuan SDG’s ke 3, yaitu Good Health dan Well Being (Kesehatan dan kesejahteraan yang baik).
sumber: https://rri.co.id/jakarta/nama-peristiwa/1376073/ppi-universitas-fdk-kerja-sama-turunkan-angka-stunting