PPI Terus Edukasi Masyarakat Khusus Ibu Mamil di Masa Pandemi

SERANG – Masih tingginya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir di Indonesia, merupakan ironi yang harus segera diintervensi. Karena itu, edukasi terhadap ibu hamil dan keluarga agar tetap sehat selama pandemi harus terus dilakukan.

Hal itu juga menjadi perhatian Pita Putih Indonesia (PPI) dengan menggelar komunikasi-informasi-edukasi (KIE) terkait kesehatan ibu dan anak khususnya kesehatan reproduksi dengan membangun jejaring dan penguatan kapasitas, serta mendorong keaktifan remaja dalam penyebaran informasi-informasi tentang kesehatan reproduksi, dengan mengedepankan prinsip kepedulian terhadap program Self-Care kesehatan di keluarga dan di masyarakat.

Kegiatan tersebut dilakukan dengan prinsip kemitraan melalui koordinasi dan kolaborasi lintas sektor baik pemerintah terkait hingga dengan organisasi sosial kemasyarakatan lainnya yang memiliki fokus sasaran yang sama.

Melalui keterangan resminya, Ketua Umum PPI Giwo Rubianto menjelaskam Visi Pita Putih Indonesia yaitu semua perempuan dan anak perempuan menyadari hak mereka atas kesehatan yang berkualitas. Visi tersebut diwujudkan melalui Misi Mengaktifkan pergerakan masyarakat untuk kesehatan dan hak-hak reproduksi, ibu dan bayi baru lahir.

“Strategi yang dilakukan PPI dalam mencapai itu, yaitu mengedukasi dan memobilisasi masyarakat, advokasi berdasarkan data, mempengaruhi pembuat kebijakan, membina kemitraan dengan lintas kementerian dan lembaga masyarakat, melakukan pendekatan ke akar rumput, tokoh masyarakat, lembaga multisektor, dan pemerintah, serta enggunakan media dan champion untuk memperkuat suara,” kata Giwo, Sabtu (29/8/2020).

Giwo menjelaskan, selama pandemi Covid-19 di Indonesia, diyakini ibu hamil sangat rentan terkena Covid-19 karena menurunnya imunitas dan bahkan berakhir dengan kematian bersama bayi yang dikandungnya. Hal ini akan menyumbang peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia.

“Guna mengedukasi masyarakat, khususnya perempuan agar aman selama menjalani masa reproduksi saat pandemi, Pita Putih Indonesia menerbitkan dan mendistribusikan booklet Panduan Ibu hamil, melahirkan, nifas, menyusui, dan bayi baru lahir selama Covid-19,” ungkapnya.

Giwo juga menegaskan, kehamilan merupakan cikal bakal membangun generasi mendatang, sehingga harus direncanakan dengan baik. Dimasa pandemi ini Ibu hamil tetap minum tablet tambah darah sesuai dengan dosis yang diberikan tenaga kesehatan.

“Selain itu, menunda pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan apabila tidak ada tanda bahaya kehamilan. Memastikan adanya gerakan janin, setidaknya mulai kehamilan 20 minggu dan setelah usia kehamilan 28 minggu hitung gerakan janin (minimal 10 gerakan per 12 jam),’ ujarnya.

Sementara itu, Ketua PPI Provinsi Banten, Adde Rosi Khoerunnisa menjelaskan jika Ibu hamil perlu melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dengan senantiasa menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan gizi seimbang, tetap melakukan aktivitas fisik di rumah dan melakukan senam mandiri.

“Sebelum, selama dan sesudah melahirkan, semua ibu memiliki hak untuk mendapatkan perawatan terbaik. Meliputi antenatal, melahirkan, bayi baru lahir, pasca melahirkan,” ungkapnya.

Adde Rosi juga menambahkan jika Ibu dengan Covid-19 tetap dapat menyusui bayinya, jika mereka menginginkannya. Dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yaitu Menerapkan hygiene pernafasan dan memakai masker, mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh bayi, membersihkan dan desinfeksi permukaan benda yang disentuh. Ibu yang tidak kuat menyusui, dapat memberikan ASI dengan cara : memerah ASI, relaktasi maupun donor ASI (yang aman).

“Untuk Ibu yang sedang menggunakan alat/metode kontrasepsi, dapat mengikuti pedoman sebagai berikut : akseptor KB IUD/Implant/MOW/MOP tidak perlu kontrol selama diberlakukan social distancing, kontrol bila ada keluhan. Akseptor suntik dan pil agar membuat perjanjian terlebih dahulu dengan petugas kesehatan, apabila tidak mungkin bisa menggunakan kondom atau pantang berkala atau senggama terputus,” Ungkapnya.

sumber link: https://www.bantennews.co.id/ppi-terus-edukasi-masyarakat-khusus-ibu-mamil-di-masa-pandemi/