Acara ini dilaksanakan oleh General Secretary WRA berpusat di Washington DC, Amerika Serikat bekerjasama dengang Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF). Adapun acara ini bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang prioritas Aliansi Nasional dan bagaimana menemukan cara yang tepat untuk dapat mengoperasionalkan rencana strategis dari WRA di seluruh negara anggota.
WRA merupakan organisasi sosial yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan ibu dan anak. Pita Putih Indonesia (PPI) merupakan salah satu negara anggota WRA sejak tahun 2000. Pada acara workshop setiap negara peserta diminta untuk dapat memberikan presentasi tentang apa yang dianggap sebagai sebuah “kesuksean” dan juga “kegagalan”.
Pada dua acara tersebut berlangsung komunikasi langsung dan juga berkonsultasi dengan Sekretariat Global untuk membantu memajukan pemantauan, evaluasi, akuntabilitas dan pembelajaran tentang WRA. Selanjutnya dilakukan kerja kelompok guna mendapatkan umpan balik mengenai jenis data yang ingin dikumpulkan sebagai aliansi dan bagaimana data tersebut mungkin perlu dikontekstualisasikan untuk masing-masing negara.
PPI yang diwakili oleh ketua umumnya Dr. Giwo Rubianto Wiyogo dan salah satu ketua Dina Sinta Dewi Landini pada penjelasannya mengatakan bahwa kekuatan PPI adalah dalam bidang advokasi, informasi, komunikasi dan edukasi.
Dimana melalui peningkatkan kesadaran praktis akan ‘safe motherhood’ dengan membawa masyarakat bersama-sama, tidak hanya memberikan informasi tetapi juga pendidikan praktis sangat penting dalam kampanye untuk mengurangi MMR dan menciptakan ‘agent’ safe motherhood di seluruh masyarakat.
Dijelaskannya, kerjasama yang terjalin dengan berbagai pihak seperti pemerintah, organisasi dan juga pihak swasta juga merupakan kekuatan.
“Dalam hal kegagalan PPI mengangkat tema kurangnya komunikasi antara pusat dan daerah yang menyebabkan kegiatan hanya bergerak di pusat,” ujar Giwo dalam keterangan tertulis, Rabu (7/3). [rus]