Gerakan Ibu Bangsa untuk Percepatan Penurunan Stunting Perlu Dukungan Dunia Usaha

POSKOTA.CO  – Persoalan stunting menjadi salah satu komitmen Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dalam upaya membantu pemerintah melahirkan generasi sehat dan berkualitas. Karena itu bekerjasama dengan Pita Putih Indonesia, Kowani sejak Oktober 2021 telah meluncurkan Gerakan Ibu Bangsa untuk Percepatan Penurunan Stunting.

“Pita Putih Indonesia merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan yang peduli pada peningkatan kesehatan ibu hamil, melahirkan, nifas dan kesehatan bayi serta anak. Itu mengapa kerjasama Kowani dengan Pita Putih Indonesia menjadi sangat penting dalam upaya menurunkan angka stunting,” jelas Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo saat membuka resmi Webinar Diskusi Publik Percepatan Penurunan Stunting dengan tema Dukungan Dunia Usaha dalam Implementasi Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Kamis (14/7/2022).

Menurut Giwo, wanita sebagai Ibu Bangsa sebagaimana yang diemban oleh Kowani, memiliki peran strategis untuk percepatan penurunan stunting. Dalam peran sebagai Ibu Bangsa, Wanita Indonesia memiliki tanggungjawab mempersiapkan penerus masa depan bangsa yang kreatif, inovatif, unggul, yang sehat jasmani dan Rohani serta berkepribadian bangsa yang kuat dan nasionalis. Kowani juga bertanggung jawab memastikan bahwa Wanita Indonesia mampu meningkatkan kesehatan secara berkelanjutan sejak janin, balita hingga remaja.

Sayangnya, upaya melahirkan generasi unggul tersebut, Indonesia masih menghadapi persoalan stunting. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting masih pada persentase 24,4% dimana angka ini masih berada di atas standar yang ditetapkan oleh WHO yaitu 20%.

“Ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang jika situasi ini dibiarkan, Indonesia akan kehilangan satu generasi produktif,” tegas Giwo.

Presiden Joko Widodo sendiri dalam berbagai kesempatan mengingatkan bahwa angka prevalensi stunting di Indonesia harus turun setidaknya menjadi 14 persen pada tahun 2024. Target penurunan stunting tersebut hanya akan terealisasi jika ada kerjasama atau kolaborasi yang baik antar berbagai institusi baik dunia usaha, pemerintah maupun organisasi kemasyarakatan.

Salah satu pilar pada Strategi Nasional dan Prioritas Percepatan Pencegahan Stunting adalah Kampanye Nasional dan Komunikasi Perubahan perilaku yang tentunya bukanlah hal mudah, membutuhkan dukungan, waktu serta pendanaan.

Kowani merupakan organisasi federasi perempuan tertua dan terbesar di Indonesia dengan 97 anggota dari anggota organisasi di tingkat pusat serta 87 juta anggota perempuan dari seluruh penjuru nusantara, berdiri sejak 22 Desember 1928 atau yang biasa kita peringati sebagai Hari Ibu dengan visi misi menjadi wadah penghimpun serta penyalur aspirasi wanita dalam melaksanakan peran dan partisipasinya di segala aspek kehidupan.

Sejak tahun 1935 Kowani telah mengemban amanah Ibu Bangsa dimana kewajiban utama Wanita Indonesia adalah untuk mempersiapkan penerus masa depan bangsa yang kreatif, inovatif, unggul, yang sehat jasmani dan Rohani serta berkepribadian bangsa yang kuat dan nasionalis.

Dalam upaya mempersiapkan generasi bangsa yang unggul dan mampu mengikuti perkembangan dunia, Kowani bertanggung jawab memastikan bahwa Wanita Indonesia mampu meningkatkan kesehatan secara berkelanjutan sejak janin, balita hingga remaja,salah satunya melalui kolaborasi dengan Pita Putih Indonesia (PPI) yang merupakan organisasi kemasyarakatan yang peduli pada peningkatan kesehatan ibu hamil, melahirkan, nifas dan kesehatan bayi serta anak.

Pita Putih Indonesia sendiri didirikan pada tahun 1999 di Jakarta dan diresmikan secara nasional pada tanggal 8 Mei 2002 oleh Yusuf Kalla yang menjadi Menkokesra pada masa itu. Organisasi yang merupakan Aliansi dari Global White Ribbon Alliance (GWRA) yang berkedudukan di Washington D.C., sekaligus organisasi masyarakat yang turut mendukung dan membantu Pemerintah, bermitra dengan swasta, NGO, pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya yang memiliki Visi yang sama dalam upaya percepatan penurunan AKI, AKB, AKBa (balita) serta Keselamatan Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu nifas, menyusui dan bayi baru lahir serta anak.

“Kowani, Pita Putih Indonesia beserta seluruh mitra kerja kami di tanah air merasa prihatin dengan tingginya angka Stunting di Indonesia,” kata Giwo.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulangSalah satu pilar pada Strategi Nasional dan Prioritas Percepatan Pencegahan Stunting adalah Kampanye Nasional dan Komunikasi Perubahan perilaku yang tentunya bukanlah hal mudah, membutuhkan dukungan, waktu serta pendanaan.

Oleh karena itu, perlu menggerakkan kolaborasi dari dunia usaha, peran dari CSR agar bisa disalurkan untuk mendorong percepatan penurunan stunting. Jika ormas bergerak, tanpa adaya dukungan sinergitas dari sektor non kesehatan di setiap jenjang dan seluruh stakeholder, maka tidak akan berjalan dengan baik.

“Kerjasama Kowani dan Pita Putih Indonesia dalam kegiatan Gerakan Ibu Bangsa untuk Percepatan Penurunan Stunting tidak termasuk dalam pendanaan yang tertera dalam Perpres 72 tahun 2021, karena itu kami ingin mengetahui kebijakan pemerintah dalam penggunaan dana percepatan penurunan stunting,” tukas Giwo.

Kowani dan Pita Putih Indonesia memandang sangat perlu adanya keterlibatan peran dunia usaha dan lemitraan dalam percepatan penurunan stunting khususnya dalam Gerakan Ibu Bangsa untuk Percepatan Penurunan Stunting. Keterlibatan dunia usaha dalam upaya perbaikan gizi sebagai kegiatan yang saling melengkapi dan memaksimalkan antara kapasitas Kowani – Pita Putih Indonesia dengan pelaku dunia  usaha dalam menyelesaikan permasalahan gizi.

“Permasalahan gizi tidak terlepas dari isu pangan di mana dunia usaha memainkan peran krusial mulai dari proses produksi hingga distribusi. Oleh karena itu menjadi alasan penting untuk menggandeng dunia usaha dalam upaya edukasi konsumsi makanan yang tepat melalui gizi seimbang,” tutup Giwo. (*/fs)