SERANG – Masih tingginya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir di Indonesia, merupakan ironi yang harus segera diintervensi. Karena itu, edukasi terhadap ibu hamil dan keluarga agar tetap sehat selama pandemi harus terus dilakukan.
Hal itu juga menjadi perhatian Pita Putih Indonesia (PPI) dengan menggelar komunikasi-informasi-edukasi (KIE) terkait kesehatan ibu dan anak khususnya kesehatan reproduksi dengan membangun jejaring dan penguatan kapasitas, serta mendorong keaktifan remaja dalam penyebaran informasi-informasi tentang kesehatan reproduksi, dengan mengedepankan prinsip kepedulian terhadap program Self-Care kesehatan di keluarga dan di masyarakat.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan prinsip kemitraan melalui koordinasi dan kolaborasi lintas sektor baik pemerintah terkait hingga dengan organisasi sosial kemasyarakatan lainnya yang memiliki fokus sasaran yang sama.
PPI berkontribusi secara langsung pada pencapaian SDG’s 3 Good Health and Well-being, yaitu penurunan angka kematian ibu menjadi 70/100.000 kelahiran hidup, penurunan kematian neonatal menjadi 12/1.000 kelahiran hidup dan penurunan kematian anak di bawah 5 tahun menjadi 25/1.000 kelahiran hidup. “Masih tingginya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir di Indonesia, merupakan ironi yang harus segera diintervensi,” ujarnya.
PPI mengkhususkan kegiatannya pada advokasi, melakukan komunikasi, informasi, edukasi (KIE) terkait kesehatan ibu dan anak, khususnya kesehatan reproduksi dengan membangun jejaring dan penguatan kapasitas.
Selain itu, PPI mendorong keaktifan remaja dalam penyebaran informasi-informasi tentang kesehatan reproduksi. Caranya ialah dengan mengedepankan prinsip kepedulian terhadap program self-care, kesehatan di keluarga dan di masyarakat.
“Kegiatan tersebut dilakukan dengan prinsip kemitraan melalui koordinasi dan kolaborasi lintas sektor baik pemerintah terkait hingga dengan organisasi sosial kemasyarakatan lainnya yang memiliki fokus sasaran yang sama,” papar Giwo.
Dia menambahkan, pihaknya mengusung visi bahwa semua kaum perempuan menyadari hak mereka atas kesehatan yang berkualitas. Misi yang diemban mengaktifkan pergerakan masyarakat untuk kesehatan dan hak-hak reproduksi, ibu dan bayi baru lahir.
Giwo menjelaskan, ada beberapa strategi yang dilakukan PPI dalam mencapai visi dan misi tersebut. Di antaranya ialah mengedukasi dan memobilisasi masyarakat, advokasi berdasarkan data, memengaruhi pembuat kebijakan, dan membina kemitraan dengan lintas kementerian dan lembaga masyarakat.
PPI juga melakukan pendekatan ke akar rumput, tokoh masyarakat, lembaga multisektor, dan pemerintah, serta menggunakan media dan champion untuk memperkuat suara.
Beberapa capaian yang telah diraih PPI Pusat dan mitra kerja, antara lain menjangkau lebih dari 1 juta perempuan dan keluarga di delapan provinsi dengan pesan-pesan tentang kesiapan persalinan serta kesiapan komplikasi dan keluarga berencana.
PPI juga mencapai 300.000 anak perempuan, perempuan dan keluarga di 4 provinsi dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, pencegahan stunting, percepatan penurunan AKI, self-care dan anemia, serta memobilisasi 130 Desa Siaga.
“Dengan pemahaman yang baik, terlebih di masa pandemi ini, kami berharap angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia akan terus berkurang,” kata Giwo. (jos/jpnn)
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
“Pita Putih Indonesia Makin All Out Membantu Perempuan saat Pandemi Corona”,
https://m.jpnn.com/news/pita-putih-indonesia-makin-all-out-membantu-wanita-saat-pandemi-corona?page=2